Pelaksanaan shalat jumat memang tidak semudah seperti di Indonesia, dimana hampir di setiap desa selalu ada mesjid yang mengadakannya. Di Graz, pelaksanaan shalat jumat dilakukan di mesjid-mesjid yang cukup kecil, karena jumlah muslimnya pun tidak terlalu banyak.
Secara umum, mesjid-mesjid yang ada dikategorikan sebagai Mesjid Bosnia dan Mesjid Turki. Pengelompokannya bukan berdasarkan pada aliran tertentu tapi lebih kepada penggunaan bahasa untuk khutbah atau ceramah dan lingkungan komunitasnya, kalau buat saya pribadi mana saja juga boleh, soalnya sama-sama ga ngerti bahasa khutbahnya, hehehehe...
Pelaksanaannya sedikit berbeda dibandingkan di Indonesia, di Graz pelaksanaan shalat jumat dimulai sekitar 30-45 menit setelah memasuki waktu dhuhur, saya belum menemukan apakah ini tradisi atau ada dalil yang mendasarinya.
Bentuk Mesjidnya rata-rata tidak seperti mesjid yang ada di Indonesia, kebanyakan hanya sebuah ruangan saja dan tidak ada kubahnya.
Pintu masuk ke Mesjid Turki |
Bagian dalamnya tidak ada yang istimewa, sama seperti kebanyakan mesjid yang ada di Indonesia.
Konsultasi selepas jumatan |
Akses Mesjid dari kantor saya memang tidak terlalu dekat, kalo pakai bus sekitar 10-15 menitan. Kebetulan saya memiliki kawan yang beragama islam juga, jadi biasanya ikut nebeng mereka untuk pergi jumatan, dan biasanya kami pergi ke Mesjid Bosnia, alasannya karena lahan parkirnya cukup luas.
Di Mesjid Bosnia yang kami datangi, kedepannya akan dibangun menjadi pusat pengembangan agama islam untuk wilayah stryia, dan saat ini masih dalam tahap pembangunan. Mudah-mudahan saja cepat selesai prosesnya.
Suasana setelah jumatan |
Biasanya setelah selesai salam di tahiyat terakhir shalat, orang-orang langsung keluar, jadi kalo yang pengen lama-lama di Mesjid jangan duduk deket-deket pintu.
Mesjidnya cukup luas dan nyaman. |
Satu hal lagi, karena Mesjid ini hanyalah tempat sementara sampai Islamic Centrenya selesai, jadi hanya di pergunakan untuk jumatan saja, dan ga ada toilet atau tempat wudhu.
Suasana silaturahim setelah selesai Shalat. |